Management Strategi
PT Sinar Sosro
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian
telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi dalam
dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan orientasi
dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan
ini. Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk
atau jasa yang hendak dibeli.
Produk-produk baru tersebut mendorong timbulnya
usaha baru diberbagai bidang untuk memasarkan produk yang tepat.
Tetapi dalam kenyataannya tidaklah mudah untuk memasarkan suatu
produk, selain faktor persaingan yang semakin meningkat, perkembangan
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dewasa ini cenderung membawa
perilaku konsumen. Seperti yang diketahui, bahwa dalam suatu sistem
perekonomian terdapat banyak suatu industri. Dengan semakin banyaknya
perusahaan atau produsen yang ikut berperan dalam siklus bisnis ini,
tentu akan memancing tingkat persaingan kearah yang lebih tinggi dan
ketat untuk memenangkan konsumen dan memuaskan selera mereka.
Untuk mengimbangi perekonomian global yang cepat
berubah ini setiap pelaku bisnis dituntut untuk dapat meningkatkan
daya saing dengan para pesaing-pesaingnya, baik itu pelaku bisnis
yang menawarkan produk, jasa atau campuran antara produk dan jasa.
Dewasa ini salah satu jenis industri yang mengalami perkembangan
industri yaitu yang menawarkan produk makanan dan
minuman. Hal ini dapat dilihat dari semakin beragamnya jenis minuman
ringan, seperti jenis minuman dengan rasa teh, buah-buahan, dan jenis
minuman bersoda, juga banyak merek-merek minuman ringan
yang dijual dipasaran seperti Fresh Tea, Lipton Ice Tea, Tekita, Teh
Tjong Dji, Green Tea, Teh Kotak, Sprite, Fanta, dan Coca cola. Demi
memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Salah satu produk minuman
dengan rasa teh yang telah lama dikenal di Indonesia adalah Teh
Botol Sosro, yang di produksi oleh PT. Sinar Sosro.
1.2 Permasalahan
a. Bagaimana
sejarah dan perkembangan PT Sinar Sosro?
b. Bagaimana segmen
marketing yang dilakukan PT Sinar Sosro?
c. Apa saja
Produk PT Sinar Sosro?
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI
2.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT SINAR
SOSRO
SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam
kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama
keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO.Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo usahanya di
sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai
bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap
Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa
Tengah.
Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan
oleh tiga Generasi SOSRODJOJO yakni :
Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) :
- Bapak Sosrodjojo (Alm.)
Generasi Kedua
1. Bapak
Soemarsono Sosrodjojo (Alm.)
2. Bapak
Soegiharto Sosrodjojo
3. Bapak
Soetjipto Sosrodjojo
4. Bapak
Surjanto Sosrodjojo
Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai
dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau dapat juga disebut dengan
Generasi Ketiga. Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas
bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan
produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa
Tengah.
Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini
dimulai dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke
beberapa pasar di kota Jakarta. Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan
Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di
tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada
orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena
teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya
terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya
tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di
pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya
dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara
ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah
dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat
tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus
sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah
diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan.
Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain
praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya
dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh
siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun
1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap
minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.
Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :
- 1. Botol Versi I
- 2. Botol Versi II
- 3. Botol Versi III
Ø Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan
- PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Teh botol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A.
- PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering
Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol,
Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko.
PT. GUNUNG SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008 untuk kategori Teh Celup.
Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak Tanggal 27 November 2004, PT SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA (Grup Rekso) yang berkantor Pusat di :
Gedung Graha Rekso Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1, Sentra Bisnis Artha Gading – Kelapa Gading – Jakarta Utara, 14240.
Secara singkat Berikut perjalanan PT Sinar Sosro hingga sekarang :
1940 : Sosrodjojo mulai merintis the wangi cap botol
1953 : PT. Gunung Slamat didirikan
1965 : Promosi cicip rasa
1969 : muncul gagasan menjual the dalam kemasan botol
1974 : mendirikan PT. Sinar Sosro
2000 : Pabrik ke 7 di Bali mulai beroperasi
2004 : Mendirikan PT. Puri Tirta Kencana
2011 : Sosro mulai melebarkan sayap ke bidang makanan
2.2 VISI & MISI PT SINAR SOSRO
Ø VISI :
Mengutamakan agar produk-produknya dapat sampai pada konsumen dimanapun mereka berada
MISI :
Meningkatkan jaringan distribusi (baik Nasional atau Internasional) dengan memasarkan produk baru dibidang minuman.
Tujuan :
Dari Produk yang ditawarkan oleh PT Sinar Sosro untuk Memudahkan Konsumennya menikmati teh yang bisa di bawa kemana mana-mana, dengan kemasan yang menarik dan praktis.
SWOT Analisis
Kekuatan (Strength)
Faktor strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Produk
sudah baik dan di percaya
|
4
|
0,29
|
4
|
1,16
|
Merek yang
sudah yang sudah sukses di pasaran
|
3
|
0,22
|
4
|
0,88
|
Produk ini
menjadi minuman faforit di indonesia
|
3
|
0,22
|
3
|
0,66
|
Ikon untuk
produk teh
|
4
|
0,29
|
4
|
1,16
|
Total
|
14
|
1,02
|
15
|
3,86
|
Kelemahan (Weaknes)
Faktor strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
kompasisi
gula pada teh botol sosro sangat banyak sehingga tidak cocok di konsumsi
penderita diabetes melitus
|
4
|
0,28
|
-4
|
-1,12
|
botol yang
di gunakan kurang fleksibel untuk dibawa dan mudah pecah
|
4
|
0,28
|
-3
|
-0,84
|
banyak
kompetitor yang bermain dalam pasar yang sama
|
4
|
0,28
|
-4
|
-1,12
|
maraknya
tempat makan atau cafe yang menyediakan minuman teh lain
|
4
|
0,28
|
-3
|
-0,84
|
Total
|
16
|
1,12
|
-14
|
-3,92
|
Peluang ( Oportunity )
Faktor strategis
|
nilai
|
bobot
|
Rating
|
skor
|
Bisa
menembus pasar internasional
|
4
|
0.28
|
4
|
1,12
|
Bisa
dikomsumsi oleh nagara-nagara tetangga yang menyukai teh
|
3
|
0.21
|
4
|
0.84
|
Jenis
produknya bisa jadi tuan rumah di negara sendiri
|
3
|
0.21
|
4
|
0,84
|
akan
selalu disukai generasi penerus bangsa karna rasanya sangat kas akan negara
sendiri
|
4
|
0.28
|
4
|
1.12
|
Total
|
14
|
0.98
|
16
|
3,92
|
Threat (ancaman)
Faktor strategis
|
nilai
|
bobot
|
Rating
|
skor
|
merajalelahnya
jenis minuman bersodah di Indonesia
|
4
|
0.27
|
-3
|
-0.81
|
mulai
banyaknya pesaing yang meniru sistem penjualan PT.Sinar sosoro
|
3
|
0.2
|
-4
|
-0.8
|
banyaaknya
pesaing yang tidak sehat
|
4
|
0.27
|
-4
|
-1.08
|
banyaknya
produk yang palsu jadi bikni konsumen ketakutan untuk mengkonsumsi
|
4
|
0.27
|
-3
|
-0.81
|
Total
|
15
|
1.01
|
-14
|
-3.5
|
Berdasarkan dari hasil – hasil yang di dapat dari analisis
internal dan eksternal pada tabel seperti di tuliskan di atas, hasilnya dapat
di rangkum sebagai berikut :
- Skor Total Kekuatan : 3,86
- Skor Total Kelemahan : -3,92
- Skor Total Peluang : 3.92
- Skor Total Ancaman : -3.5
• Koordinat Analisis
Internal
(Skor
total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) : 2 = (3,86-3,92):2 = -0,03
• Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) : 2 = (3.92-3.5):2
= 0,21
Setelah
diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit
usaha diketahui pada kuadran I namun cenderung dekat pada kuadran IV sehingga
perlu diadakan penyempurnaan analisis dengan menghitung luasan wilayah pada
tiap-tiap kuadran. Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran dapat
digambarkan pada tabel berikut ini :
Luasan Strategi
dan Prioritas Matrik
|
||||
Kuadran
|
Posisi
Titik
|
Luas
Matrik
|
Ranking
|
Prioritas
Strategi
|
I
|
(2.03; 3.64 )
|
7.39
|
3
|
Growth
|
II
|
(-3.22; 3.64 )
|
11.72
|
1
|
Stabilitas
|
III
|
(-3.22; -3.5 )
|
11.27
|
2
|
Penciutan
|
IV
|
(2.03; -3.5 )
|
7.1
|
4
|
Kombinasi
|
-Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
-Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
-Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.
-Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang
KUADRAN I (SO pengembangan pasar) : memaksimalkan produk yang sudah ada dengan memperluas pasar internasional.
KUADRAN II (WO penestrasi pasar) : melakukan inovasi promosi dengan moto "apa pun makanannya minumnya teh botol sosro", itu semua dilakukan untuk menghadapi kompetitor dalam pasar yang sama.
KUADRAN III & IV (WT diversifikasi konsentrik) : untuk menghadapi kompetitor di pasar yang sama melakukan pembuatan produk baru yang saling berhubungan misalnya, produk sama yaitu berupa botol dan melakukan inovasi produk berupa teh celup tanpa tali.
Startegi
Bisnis Unit :
Prioritas
Pertama
Membuat iklan promosi dengan moto “
apa pun makanannya minumnya teh botol sosro”
Faktor Penentu
Keberhasilan
- penetrasi
iklan yang gencar
Output
Produknya
lebih di kenang oleh pelanggan
Outcame
Makin
meningkatnya jumlah penjualan
Impact
Citra
perusahaan semakin baik
Prioritas
Kedua
Penambahan
jumlah produk baru
Faktor penentu
keberhasilan
Jumlah SDM yang berkualitas
Output
Teh kotak, teh celup, dan tebs
Outcame
Jumlah pilihan produk lebih banyak
Impact
2.3 PRODUK-PRODUK SOSRO
Keterangan untuk produk PT. Sinar Sosro :
- Teh botol Sosro menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi).
- Fruit Tea menggunakan bahan baku yakni : air, gula industri, teh hitam dan konsentrat sari buah asli.
- Joy Tea Green menggunakan bahan baku : air, gula industri dan
teh hijau.
- Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
- Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
- Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
- Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
- Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
- Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
- Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Tehbotol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Tehbotol Sosro kemasan botol beling merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974.
Untuk memenuhi kebutuhan pencintanya dimanapun berada,Tehbotol Sosro dengan inovasinya sampai dengan saat ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :
- Kemasan botol beling ( Returnable Glass Bottle ) dengan volume 220ml
- Kemasan kotak (Tetra Pak ) dengan volume 1 Liter,250 ml,200ml.
- Kemasan pouch dengan volume 150ml
- Kemasan PET dengan volume 500ml
2. FRUIT TEA SOSRO
Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT. SINAR SOSRO pada Tahun 1997 mengeluarkan produk minuman teh berbasis buah-buahan yaitu Fruit Tea Sosro dengan target segmen REMAJA.
Produk ini cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004 memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai Most Potential Brand In Non-Carbonated Drink Category.
3. SOSRO JOY GREEN TEA
Sosro Joy Green Tea adalah produk terbaru dari PT. SINAR SOSRO yang diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2007. Salah satu bahan dasar produk ini adalah Teh Hijau atau Green Tea, dimana Teh Hijau juga mengandung Antioksidan yang berguna untuk kesehatan. Saat ini Sosro Joy Green Tea hadir dalam kemasan yaitu :
- Joy Green Tea kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan volume 234ml.
- Joy Green Tea kemasan PET 300 ml rasa Jasmine dan jasmine less sugar.
- Joy Green Tea kemasan PET 500 ml Rasa Jasmine, Honey Lemon
dan Jasmine less sugar.
- Teh Celup Sosro isi 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 sachet
- Teh Celup Sosro kemasan Batik isi 25 sachet dengan pilihan
Teh Hitam (Black Tea), Teh Hijau (Green Tea), dan Teh Melati
(Jasmine Tea)
Untuk kategori minuman Jus, PT. SINAR SOSRO menghadirkan produk HAPPY JUS yang launching pada awal tahun 2005. Produk ini lebih banyak diminati oleh anak-anak.
Saat ini Happy Jus hadir dalam kemasan yaitu :
- Happy Jus dalam kemasan genggam ( Tetra Pack ) volume 200ml dengan varian rasa: Apel, Cherry-B, Apel berry, Jeruk dan Anggur.
- Happy Jus kemasan PET 300 ml dengan varian rasa Apel berry
dan Anggur.
PT.SINAR SOSRO juga menghadirkan produk COUNTRY CHOICE dalam kategori jus pada akhir tahun 2008.COUNTRY CHOICE merupakan real juice kaya manfaat untuk kecukupan gizi dan nutrisi setiap hari dengan cara praktis dan hemat.
Dengan varian Rasa :
- Favorit Flavor
- Gold Fruit
7. TEBS
TEBS Adalah kategori Minuman Teh berkarbonasi yang Launching pada bulan November tahun 2004 dengan kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dalam volume 230 ml yang kemudian disusul dengan kemasan kaleng (Can) dengan volume 318 ml. PT. SINAR SOSRO telah mendapatkan penghargaan The Best Client dari JC&K Advertising sebagai hasil kerjasamanya yang telah terjalin dengan baik dengan pihak agency.
BAB III
IMPLEMENTASI STRATEGI
MARKET DRIVEN STRATEGY SOSRO
Dasar pemikiran utama yang penting dalam market
driven strategy adalah menjadikan pasar dan konsumen sebagai titik
awal dalam memformulasikan strategi.
PT. Sinar Sosro pada awalnya memperkenalkan minuman
siap saji dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang
jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan . Sosro
memandang bahwa ketika orang sedang melakukan perjalanan dan ia
kehausan pasti membutuhkan sebuah penghilang dahaga yang praktis dan
mudah di dapat, berangkat dari pengalaman ketika melakukan promo,
tempat yang praktis dan aman untuk digunakan sebagai wadah teh adalah
botol.
Sosro juga memiliki keunggulan dan keunikan dalam
pemasaran. sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang
ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert i yang dilakukan
sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro
riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut
di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di
masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki
prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa
budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari
dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam
kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru
berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari
pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional
terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung
diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan.
Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen
cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah
diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan
dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh
tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik
sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada
kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Berangkat dari itu
merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang
paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang
sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro .
Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya
minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan
kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk
dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang
praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah
nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan
boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada
saat itu belum lazim).
SOSRO selalu menjaga kualitas produknya dan selalu
menjaga ketersediaan produknya dipasaran, Bahan bakunya pun dari teh
yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh
sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro
baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan
sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca
cola masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tak
bergeming. Alih-alih merubah produknya, dengan cerdas sosro justru
melakukan counter branding dengan mengeluarkan produk S-tee dengan
volume yang lebih besar. Strategi ini ternyata lebih tepat, kedua
perusahaan multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak untuk
merebut hati konsumen Indonesia.
3.1 STRATEGI
INTERNAL
1.
Segmentasi Produk
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam
produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan
baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro.
Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia
yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh
dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada
PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang
beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee,
Frestea, Tekita.
PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada
berbagai saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing
lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam
kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam
merancang strategi pemasarannya.
Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam
jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak
konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan
menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa
manfaat.
Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh
botol” yang didapatkannya, persis seperti aqua menjadi brand pada
air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi
Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis
seperti Aqua dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di
segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh masuk
dalam botol.
Yang masih kurang dari Teh Botol adalah upaya –
upaya mempertahankan image secara above the line. Upaya iklan di
media massa, event, maupun promosi yang akan terus membuat teh botol
tertancap di kepala konsumen masih jarang dilakukan. Terkesan Teh
Botol merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi produk yang telah
dilakukannya sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi above the
line secara intensif.
2.
Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah
awal yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan strategi
pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak pilihan,
maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh
kesesuaian produk.
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa
asli teh (non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki.
Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios –
kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal
minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin.
Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang
sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang
dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya
parker pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang
melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga
memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam
kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
3.
Positioning
Sosro melakukan positioning dengan
mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam
kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal
kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum
teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan
Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman
teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam
perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai
melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh
menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini
menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
3.2 STRATEGI BERSAING
1. Selling
Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok –
pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak sulit membeli teh botol sosro
karena mudah di cari dan harganya terjangkau.
Ø Marketing Mix
- Product : rasa teh asli yang kini bervariasi dengan ditambahkan aroma buah – buahan dan daun teh melati.
- Harga : antara Rp 3000,00 hingga Rp 5000,00.
- Place : Supermarket, minimarket bahkan warung kecil dan gerobak.
Ø Karakteristik Konsumen
- Demografi
- Usia : Anak – anak (usia 9 sampai 12 tahun), Remaja (usia 13 sampai 18 tahun) dan Dewasa.
- Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
- Pekerjaan : Semua orang yang mempunyai pekerjaan
- Pendidikan : Semua golongan masyarakat
2. Psikografis, orang yang menyukai minuman
teh yang mempunyai rasa alami dan berkualitas.
3. Geografis, wilayah pemasaran untuk konsumen
adalah seluruh wilayah Indonesia baik di kota – kota besar maupun
daerah – daerah.
Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari
yang lain karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya
sangat kuat. Ditambah lagi dengan aroma buah-buahan dan melati.
POSITIONING STRATEGY
“DEVELOPING THE POSITIONING STRATEGY”
Menurut Kotler Positioning diartikan sebagai
tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati
posisi yang khas (dibandingkan dengan para Kompetitor) didalam benak
pelanggan yang menjadi targetnya yang tujuannya adalah menempatkan
Brand dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat
perusahaan, sehingga dengan menentukan positioning brand yang baik
membantu strategi marketing dalam hal mengklarifikasi esensi merek ,
tujuan, yang hasil akhirnya adalah penciptaan Proporsi nilai
yang berfokus pada pelanggan .
Positioning yang dilakukan oleh Sosro juga didukung
oleh marketing mix yang baik. Hal ini ditunjukan dari integrasi yang
baik dari komponen-komponen 4P. Contoh adalah bahwa pengembangan
produk berasal dari strategi promosi, hubungan antara penentuan harga
(price) dengan saluran distribusi (place), dll.
- 1. PRODUCT STRATEGY / BRAND STRATEGY
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi
masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan
botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan
produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang
disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro
membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh
dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam
perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai
melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh
menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah
keunggulan kompetitif dari Sosro.
Brand Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro
telah berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek
dengan brand equity yang kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati
dalam pembentukan brand equity ini adalah :- Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol.
- Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
- Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
- Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan
hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan
strategi promosi yang dilakukan dengan jargon “apapun makanannya
minumannya teh botol sosro”.
Ada Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan penggunaan kata “Teh Botol” kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan dari brand ini, sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat, karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam botol dari bermacam-macam produsen seperti tekita dan frestea yang di produksi oleh coca cola dan pepsi .
Dalam melakukan pengembangan brand PT. Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi. Diantaranya adalah :
- Line Exten s ion dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan pangsa pasar generasi muda, dan juga peluncuran produk Tebs untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi. Akibat dari itu, maka kemudian produk ini diikuti oleh Coca Cola yang merasa terancam dengan mengeluarkan produk Fruitcy. Kesuksesan produk ini adalah karena kekuatan saluran distribusi dari PT. SInar Sosro, dan dengan produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi PT. Sinar Sosro menghadirkan inovasi dan menjadi pioneer dengan menyajikan produk teh dengan rasa buah dan produk teh yang mengandung soda.
- Brand Exten s ion dengan meluncurkan produk Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA. Walaupun dengan dukungan saluran
distribusi yang baik namun PRIMA tidak dapat merebut pasar AMDK yang
sudah dikuasai oleh AQUA.
- 2. DISTRIBUTION
STRATEGY
Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Pihak Sosro selalu memantau outlet-outlet Sosro dari pengaruh pesaing (competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro. Survei AC Nielsen beberapa waktu lalu menemukan availability Sosro mencapai 100 persen. Namun Coca-Cola juga tidak kalah kuat dalam saluran distribusi. Database Coca-Cola diketahui memiliki ratusan ribu warung pinggir jalan yang siap menjajakan produk Coca-Cola termasuk Freshtea. Kini Coca Cola bersaing head to head dengan Sosro yang mengusung teh botol dan Fruit Tea. Maka menarik melihat persaingan di antara kedua pemain besar ini.
Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh sendiri. berbeda dengan proses distribusi produk dilakukan dengan bekerja sama dengan banyak agen penjualan untuk memperluas cakupan distribusi dari Sosro
Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
- Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
- Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
- Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
- Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
- Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
- Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
- Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
- 3. PRICING STRATEGY
- 4. PROMOTION STRATEGY
Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen
Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik.
Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang
terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset
pasar sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir,
ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam
botol sepert i yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang
perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji
kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti
dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun
menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk
dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh
pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan
disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru
akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang
sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro .
Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya
minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan
kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk
dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang
praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah
nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan
boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada
saat itu belum lazim).
Kini SOSRO telah menjadi perusahaan minuman yang
besar dan otomatis strategi pemasaran yang dipakai pun semakin besar
pula. Promosinya kini bukan menggunakan metode cicip rasa tetapi kini
banyak iklan-iklan sosro yang terlihat di berbagai stasiun televisi,
internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai acara-acara besar
maupun kecil.
Faktor Eksternal
Strenghs (Kekuatan)
Weaknesses (Kelemahan)
Opportunities (Kesempatan)
Strategi SO :
Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluangsebesar-besarnya. Inilah yang kami bahasakan strategi agresif yaitu,
Strategi WO :
Strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Threats (Ancaman)
Strategi ST :
Strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman
Strategi WO :
Strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam hal ini SOSRO mampu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran dengan melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat bersaing, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola.




